Melepas Penat di Pantai Mawun, Wisata Lombok yang Sangat Indah

Abduh Sempana
Setelah beberapa hari sibuk dengan kegiatan di sekolah. Mulai dari kegiatan ujian try out, UAMBN, Ujian Sekolah hingga Ujian Nasional. Akhirnya tiba saatnya melepas penat dan lelah dengan berdarmawisata. Adapun pilihan wisata kali ini yakni ke Pantai Mawun, dan air terjun Benang Setokel. Kedua tempat wisata itu berada di wilayah kabupaten Lombok Tengah.




Kami berangkat dari MTs NW Boro’Tumbuh sekitar pukul 08.00 wita. Dengan memboking empat buah kendaraan umum jenis enkel. Keempat buah kendaraan tersebut penuh sesak. Berhubung jumlah siswa tahun ini lumayan banyak, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun perjalanan tetap mengasyikkan.


Sambil menikmati pemandangan yang memanjakan mata. Bukit-bukit yang mejulang, lembah dan ngarai yang curam tak luput dari jepretan kamera ponsel kami. Dan sesekali adrenalin meningkat tatkala mobil merayapi jalanan yang menanjak. Kemiringan jalan yang hampir mencapai 90 derajat itu benar-benar menegangkan. Sekitar 3 tanjakan ekstrim yang kami temukan di jalanan menuju ke pantai Mawun.


Kami pun tiba di pantai Mawun sekitar puluk 10.00 wita. Rasa lelah di perjalanan terobati dengan keindahannya. Teluk yang diapit oleh dua bukit nan hijau, pasir putih yang membentang dari timur ke barat membentuk setengah lingkaran seperti bulan sabit, dan air laut yang biru melengkapi pesona pantai. Selain itu, lapangan rumput yang luas dan bersih membuat pandangan mata menjadi jernih.



Pantai eksotik ini berada di desa Tumpak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Terletak di sebelah barat pantai Kuta dan sebelah timur pantai Selong Belanak. Merupakan destinasi wisata yang  baru saja digarap oleh pemkab Loteng. Sehingga masih jarang dikunjungi. Namun jangan salah Gan,  kini pantai ini sudah menjadi alternatif utama bagi turis mancanegara. Semua itu disebabkan oleh pesona dan keunikan pantai tersebut.


Setelah beberapa saat memandang pantai sambil jepret-jepretan, maka tiba saatnya makan-makan. Kami pun beristirahat sejenak di brugak yang lumayan besar. Sembari menyantap hidangan buatan ibu-ibu guru yang baik hati. Mantap rasanya. Sambal tomatnya, ayam gorengnya, krupuknya, nasi putihnya. Pokoknya top markotop. Nggak ada yang tersisa kecuali bungkusnya, hahaha.....


Selesai makan, kembali kami menikmati pemandangan pantai dengan menyusuri pesisirnya. Ada yang ke timur dan ada yang ke barat. Jika ke arah barat banyak turis yang berjemur. Beberapa rekan ada yang jeperet-jepretan bersama Mrs. X........Kalau ane sih jalannya ke arah timur aja Gan. Agak sepi memang. Sehingga ane nggak dapet lihat Turisnya, hehehe.....Tapi sayang, kami nggak bisa mandi Gan. Disebabkan karena ombaknya terlalu besar. Bagi yang hobi diving atau snorkling cocok banget dengan pantai ini.




Ni lihat Gan fotonya keren-keren banget. Senyum keceriaan terlihat pada raut wajah siswa-siswi MTs NW Boro’Tumbuh. Turisnya juga seneng banget jepret bareng.



Ni ada lagi Gan, kecce parah. Siswi kelas IX A, yang paling banyak fotonya. Tapi sorry  Gan, foto ane gak ada di situ Gan, hehehe....(GR)


Sekitar pukul 01.00 kami meninggalkan pantai Mawun menuju ke air terjun Benang Stokel. Perjalan yang cukup jauh dari arah Selatan menuju arah utara Lombok Tengah. Sehingga  banyak siswa yang mabuk perjalanan. Bahkan karena tak tahan di dalam mereka nekat naik ke atap mobil. 


Setiba di Air Terjun Benang Stokel, beda lagi rasanya Gan. Dingin, adem, sejuk, bikin otak jadi segar. Lebih-lebih setelah nyemplung di comberan, ets...maksud ane di kolam air terjun Gan. Sedap banget, gurih. Apalagi saat menyelamkan kepala tepat di bawah air terjunnya, wah....ini dia yang paling ges. Dinginnya dapet banget. Dan yang tak boleh ketinggalan adalah jepret-jepretaaaan. Tongsis limited edition juga diterapkan oleh ibu-ibu guru.


Selesai mandi , tiba saatnya santapan part II, plus ngopi. Plus, plus, plus....sampai akhinya asar pun tiba. Kemudian salat di musalla. Tambah sempurna rasanya Gan.  

Saat hari mulai senja, kami pun segera melangkahkan kaki untuk pulang. Dengan perkiraan bisa melaksakan salat magrib di rumah. Di tengah perjalanan mobil berhenti sejenak di pasar buah. Masing-masing membeli buah-buahan satu dua kilogram untuk oleh-oleh. 

Comments