Inilah Mitos Saat Terjadinya Gerhana Matahari oleh Masyarakat di Pulau Lombok

Abduh Sempana
gerhana matahari

Beberapa waktu yang lalu saya pernah memosting tulisan yang bertajuk Antara Realitas dan Mitos Gerhana Bulan, maka kali ini saya pun menulis hal yang hampir serupa yaitu tentang mitos saat terjadinya gerhana matahari.

Konon gerhana matahai lebih kuat pengaruhnya ketimbang gerhana bulan. Jauh-jauh sebelum ilmu pengetahun berkembang pesat, masyarakat awam di pulau Lombok pada umumnya sudah meyakini bila melihat gerhana matahari dengan mata telanjang akan berakibat kebutaan. Sehingga saat gerhana matahari terjadi, masyarakat Lombok dulu bersembunyi di dalam rumah.

Karena gerhana matahari cukup jarang terjadi membuat masyarakat kerap ketakutan bila terjadi. Sampai kini masyarakat awam di Lombok masih takut melihat gerhana matahari. Sementara orang-orang di luar sana sanagat senang dan girang dengan terjadinya penomena alam tersebut. Seperti yang kita lihat di  televisi, betapa orang-orang berlomba-lomba untuk bisa menyaksikan kehebatan gerhana matahari.

Nah, kaitannya dengan mitos saat terjadinya gerhana matahari, menurut seorang teman yang tinggal di salah satu desa di Lombok yaitu desa Suralaga, bahwa masyarakat di sana meyakini bila terjadi gerhana matahari maka kita disarankan untuk menggigit kancing baju. Apa hikmahnya? Menurut masyarkat di desa Suralaga bahwa dengan menggigit kancing baju saat terjadinya gerhana matahari, maka kita akan terhindar dari gigi ompong. Itu artinya, gigi kita akan menjadi kuat dan tahan lama. Syaratnya, gigitannya harus benar-benar kuat, bila perlu sampai pecah tu kancing baju.
Hehe...ada, ada aja. Tapi begitulah memang, yang namanya mitos sulit dipahami dengan penalaran logika.

Lalu mitos lain juga mengatakan bahwa saat terjadinya gerhana matahari perempuan hamil harus menaiki anak tangga, kemudian ia harus mandi di atas sana (di atas pohon misalnya). Hal tersebut dilakukan agar wanita yang hamil tersebut tidak mengalami keguguran. Mitos semaacam ini berasal dari wilyah Pringgabaya.

Mitos lain yang hampir sama juga diyakini oleh masyarakat  di wilayah Sikur (Lotim). Bahwa saat terjadi gerhana matahari total, wanita yang sedang hamil harus mandi di kali atau danau untuk menghindari keguguran.

Wah, ngomong-ngomong, apa hubungannya antara gerhana dengan bayi di dalam kandungan? Tapi, itulah kepercayaan, yang apabila masyarakat setempat tidak meyakininya, kadang terjadi juga apa yang tidak diinginkan tadi. Tapi mitos-mitos semacam itu kini sudah mulai memudar. Tidak banyak lagi masyarkat yang mempercayainya.

Baiklah, sekian dulu pembahasan kita kali ini tentang mitos-mitos saat terjadinya gerhana matahari khususnya bagi kepercayaan di Lombok. Pastinya wilayah lain di Indonesia juga memiliki cerita tersendiri tentang gerhana. Semuanya itu adalah khasanah budaya bangsa.

Selamat menikmati gerhana matahari total besok untuk wilayah Indonesia yang terkena jatahnya. Yup!

Anda punya cerita? Bagi dong di kolom komentar.

Comments