Subhanallah! Inilah Pengakuan Ulama Mekah tentang Kebesaran dan Kekeramatan Almagfurullah Bapak Maulanasyeikh yang Disampaikan Pada Hultah Ke-81 NWDI di Anjani Lombok Timur

Harianti
Pada acara puncak Hultah ke-81 NWDI di Anjani Lombok Timur, pengakuan tulus dan jujur telah disampaikan oleh ulama-ulama dari Madrasah Assaulatiyah lewat ceramahnya. Terutama mengenai kebesaran dan kekeramatan Almagfurullah Bapak Maulanasyeikh selaku pendiri organisasi NW.

Baca Juga: Merinding Saat Mendengar Pengajian Mudir Madrasah Assaulatiyyah, Bahwa Almagfurullah Bapak Maulanasyeikh Masih Hidup 

Tentang pengakuan tersebut, berikut ini kami sampaikan salah satu isi pengajian ulama Mekah secara utuh, yang telah kami peroleh dari pengajian Hultah ke-81 NWDI di Anjani. Semoga bisa bermanfaat untuk menambah khasanah pengetahuan dan kecintaan kita terhadap organisasi Islam yang terbesar di NTB ini.

Pengajian Syeikh Abu Abdillah Mustofa bin Abi Zayyan Aljazairi Attilimtsani
Diterjemahkan oleh: TGH. Abdussyakur Usman, Q.H., M.Pd.I
Dikutip/disesuaikan seperlunya oleh: Abduh Sempana


Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji bagi Allah SWT, yang mana semua mahluk merendahkan diri dihadapan-Nya. Alam semesta ini merunduk di hadapan kebesaran-Nya, dan semua orang di atas dunia ini tunduk kepada takdir-Nya, dan segala puji bagi-Nya, yang telah memberikan ketenangan di dalam hati saya untuk  dapat hadir di acara besar ini, itu semua karena anugerah Allah SWT.

Selawat serta salam senantiasa tercurakan kepada junjungan alam nabi besar Muhammad SAW, sebagai nabi yang ummi, nabi yang tidak bisa menulis dan membaca, tapi diberikan mukjizat yang luar biasa oleh Allah SWT.  Selawat serta salam pula kepada seluruh keluarga baginda Rasulullah, kepada isteri-isteri beliua, anak-anak beliau dan seluruh keturunan-keturunan beliau.

Saya berlindung kepada Allah SWT dari segala kealfaan, dari segala kehinaan, dan dari hal-hal yang melupakan saya untuk mengingat Allah SWT.

Saya memohon ampun kepada Allah SWT atas segala apa yang pernah saya lakukan dan apa yang akan saya lakukan. Dan saya memohon ampunan-Nya pula andaikata apa yang akan saya sampaikan nanti tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh panitia, tidak sesuai dengan apa terbersit di dalam kita semua.

Bahwasanya ciri-ciri orang yang faqih (orang-orang yang faham) yaitu orang-orang yang berbicara sesuai dengan situasi dan kondisi, yakni siapa yang diajak bicara, maka orang yang alim, orang yang faham yaitu orang yang berbicara sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi. Karena sebaik-baik perkataan adalah sesuai dengan keadaan.  Sementara yang termasuk orang-orang kurang faqih adalah orang yang berbicara sesuatu yang tidak penting, berbicara tentang khilaf, berbicara tentang perselisihan-perselisihan.

Semoga saya tidak termasuk orang-orang yang berbicara seperti itu. Dan saya di sini akan mengatakan sesuai dengan kebenaran. Termasuk juga apa yang tadi pernah disampaiakan oleh Mudir Madrasah Assaulatiyah yaitu Fadilatussyeikh Al-alimul Allamah Said Mas’ud Salim Rahmatullah. Masya Allah, tadi beliau menerangkan kepada kita semua dengan penerangan dan keterangan yang jelas, beliau memberikan sambutan, beliau memberikan ilmu kepada kita, yaitu ilmu yang terdapat di dalamnya afadah yaitu memberikan faedah yang besar kepada kita semua. Dan alhamdulillah, saya dapat bersama beliau untuk mengikuti acara Hultah ini, di bawah organisasi yang sangat-sangat kita cintai semua yaitu organisasi Nahdlatul Wathan.

Subhanallah, terdapat makna yang begitu baik pada kalimat NW. Untuk kita ketahui, “N” yaitu  Nahdlah, berarti pergerakan. Semua orang NW harus bergerak, semua warga NW harus berjuang. Jangan diam. Jadi, Nahdlah ini bergerak, bergerak dari tempat yang bawah menuju ke tempat yang tinggi. Bergerak dari kegelapan menuju alam yang terang. Bergerak dari kebodohan menuju ahlul ilm (menjadi orang yang alim). Oleh karena itu, inilah rahasia kenapa guru besar kita Almagfurullah Maulanasyeikh menamakan Nahdlatul Wathan ini dengan “N” yaitu Nahdlah agar semua warga NW bergerak. Tidak diam di tempat. Silahkan kita perjuangkan NW ini. Mari kita sama-sama bergerak untuk menjadikan NW ini menjadi organisasi terbesar. Bukan hanya di Indonesia. Tapi, di alam semesta ini. Dan bukan hanya di alam semesta ini. (Sebagaimana kata ummuna berkenan pula di alam gaib).

Sedangkan makna yang terkandung pada huruf “W” yaitu Wathan. Mengapa guru besar kita Almagfurullah Maulanassyeikh meyebutkan kata wathan? Wathan ini bukan seperti apa yang difahami oleh orang-orang banyak. Sebagian orang mengatakan wathan itu adalah debu, wathan itu adalah tanah, wathan itu adalah ruang, wathan itu adalah hawa, wathan itu adalah gunung-gunung, wathan itu adalah lembah-lembah. Akan tetapi wathan sesunggunya adalah semua warga, wathan itu adalah rakyat, wathan itu adalah semua manusia, semua kita yang tergabung dalam kalimat ormas.

Inilah hakikat dari wathan itu sendiri. Sekali lagi wathan artinya semua orang, semua warga yang diperjuangkan oleh guru besar kita Almagfurullah Maulanasyeikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid.

Ketika saya melihat orang-orang yang banyak sekali di acara hultah ini, maka di sini saya melihat hasil perjuangan dari Almagfurullah Bapak Maulanasyeih. Apa yang telah beliau cita-citakan ketika beliau memberikan nama kepada NW ini, agar manusia berkumpul di dalam kebaikan. Maka ketika saya melihat orang-orang yang banyak ini, saya yakin ini merupakan apa yang pernah diniatkan dan dicita-citakan oleh Almagfurullah Bapak Maulanasyeikh ketika membuat organisasi NW ini, maka tercapailah ia.

Lihatlah apa yang telah beliau bawa. Lihatlah apa yang telah beliau perbuat. Sekarang kita menoleh ke kiri, ke kanan, ke depan, bahkan kita lihat di Lombok ini banyak sekali akar perjuangan dari guru kita Almagfurullah Bapak Maulanasyeikh.

Mari kita melihat ke belakang. Dulu tempat kita duduk ini, tempat  kita mengadakan Hultah ini, ini bukan milik kita. Pernah direbut, pernah dirampas oleh para penjajah. Kita tau di sini ada bangsa Belanda yang pernah menjajah kita, Ada orang-orang Jepang yang pernah menguasai tempat kita ini.  Akan tetapi, di sana hadir guru besar kita untuk membasmi dan mengusir penjajah-penjajah tersebut. Berkat perjuangan beliau, tanah yang dulu pernah dikuasai oleh para penjajah ini, kemudian tanah ini berubah menjadi tanah ahli ilmu, kemudian kita mengisi tanah ini dengan sama-sama berbuat kebaikan.

Kemudian kita ketahui bagaimana penjajah datang di tempat kita. Mereka merusak tanaman-tanaman, mereka merusak agama-agama, mereka merusak peradaban-peradaban, bahkan ahlak, tradisi. Mereka datang ke sini untuk merubah semua. Tapi Alhamdulillah, sekarang setelah Almagfurullah membuka lombok ini, beliau mengusir para penjajah, dan mengisi tanah Lombok ini dengan ilmu, mengisinya dengan alhlak, sehingga kita semua sebagai warga NW insyaAllah menjadi orang-orang yang berilmu, menjadi orang-orang yang berakhlak. Mungkin bisa dibayangkan kalau saja saat ini penjajah masih ada, mungkin kita tidak bisa berkumpul seperti ini.

Demikian pula para penjajah-penjajah di tempat lain. Seperti penjajah-penjajah yang ada di Prancis. Dulu Prancis itu adalah orang Islam yang punya. Akan tetapi ketika direbut dan dijajah, maka kemudian kita lihat sekarang ini perubahan yang drastis di tanah Prancis. Setalah kembali dikuasai orang-orang Nasrani kemudian segalanya berubah.

Ketika guru besar kita Almagfrullah Bapak Maulanasyeikh melihat kondisi Lombok ini, melihat kondisi kita semua yang berada di dalam kegelapan, berada di dalam kejahilan, kemudian beliau berangkat dengan niat ikhlas menimba ilmu di Tanah Suci Mekah atau di Masjidil Haram. Sampai di sana kemudian beliau belajar, beliau bersungguh-sungguh mengambil ilmu dari ulama-ulama, dari orang-orang yang hebat di Mekah. Kemudian setelah beliau mendapatkan ilmu yang banyak, lalu beliau pulang ke Lombok ini. Kemudian beliau mentarbiyahkan, memberikan pendidikan kepada keluarga, memberikan pendidikan kepada rakyatnya, mengajarkan ilmu-ilmu yang telah beliau peroleh. Setelah sampai di sini beliau tidak berdiam diri, akan tetapai beliau tidak mengenal lelah, tidak mengenal waktu, beliau ajarkan ilmu-ilmu yang telau beliau peroleh karena beliau ingin merubah Lombok ini yang dulu dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang sebagaimana visi dari nabi kita Nabi Besar Muhammad SAW.

Dan cukupkan kebanggaan bagi semua orang Lombok, bahkan kebanggaan kita semua warga Indonesia. Kita mempunyai ulama besar yaitu guru daripada guru, kutubul attab, Al-alimul Allamah Al-arifubillah Assyeih Muhammad Zainuddin Abdul Majid, yang telah merubah Lombok ini.

Perlu kita ingat dalam kehidupan kita,  kita bisa seperti ini, kita bisa membangun madrasah, kita bisa mengajarkan ilmu, kita bisa seperti keadaan kita ini, itu semua berkat perjuangan dari guru besar kita Almagfrullah Bapak Maulanasyeikh. (tambahan dari penerjemah: ketika melihat orang alim di depan kita, jangan kita lupa kepada Almagfrullah Bapak Maulanasyeikh , karena ulama-ulama ini pun ada di depan kita, itu semua berkat kebesaran perjuangan beliau).

Di Mekah beliau mempelajari bermacam-macam ilmu. Di antaranya adalah ilmu umum dan ilmu-ilmu agama terutama, juga ilmu yang berkaitan dengan falak dsb. Akan tetapi setelah sampai di sini beliau mengajarkan ilmu Mazhab Imam Syafii, sebagaimana mazhab orang-orang yang ada di Lombok ini.

Jika kita melihat sejarah perjuangan Imam Syafii ra.  Di mana beliau juga meluangkan waktunya, beliau menghabiskan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang telah beliau kuasai,  ilmu-ilmu yang telah beliau miliki. Sehingga kita lihat sekarang ini yaitu mazhab Syafii sudah tersebar bahkan bukan hanya di Yaman, bukan hanya di Mekah, tapi Mazhab Syafii tersebar di seluruh penjuru alam semesta. Kemana kita melangkah, masyaAllah di sana ada orang yang bermazbah Syafii.

Begitulah bagaimana kegigihan para ulama, bagaimana kegigihan para imam-imam mazhab yang menyeberkan ilmunya, yang menyebarluaskan mazhabnya, dan mari kita menengok kepada para ulama untuk mengikuti jalan-jalan para ulama. Sebagaimana guru besa kita Almagfrullah Bapak Maulanasyeikh yang telah mengikuti jalan para ulama-ulama, imam-imam mazhab yang sangat gigih dalam memperjuangkan agama islam, yang telah gigih dalam memperjuangkan mazhabnya. Oleh karena itu pula, mari kita ikuti juga guru besar kita Almagfrullah Bapak Maulanasyeikh yang telah berjuang untuk memperjuangan agama Islam dan memperjuangkan organisasi NW.

Ketika saya melihat orang-orang  yang banyak ini, yang bagaikan bintang-bintang ini, MasyaAllah begitu banyak orang-orang saleh, saya sangat bergembira, dan seperti kelihatan guru besar saya Almagfrullah Bapak Maulanasyeikh. Dan apa yang saya lihat di depan saya ini merupakan bukti bagaimana siddiq-nya Maulanasyeikh, bagaimana kebenaran keiklasan perjuangan bliau. Sebagaimana Ahlii Filsafat Imam al-Ghozali mengatakan “Apabila benar ucapanmu, maka pasti engkau akan ditunjukkan jalan yang benar oleh Allah SWT.”

Saya tidak ingin memperpanjang pidato saya, karena saya khawatir kalian akan bosan untuk mendengarkan, juga ini sudah siang. Namun sebelum saya akhiri, saya akan menunjukkan bukti kekeramatan dari guru besar kita Almagfrullah Bapak Maulanasyeikh, dan bukti dari keiklasan beliau. Apa yang saya lihat, apa yang saya perhatikan semenjak kemarin, ketika saya melihat banyak sekali orang-orangyang berjejeran, baris-berbaris, banyak sekali manusia yang tidak henti-hentinya berjalan. Ada yang laki-laki dan ada yang perempuan. Oleh karena itu di sini saya sangat-sangat yakin dan menambah keyakinan saya bagaimana keihklasan daripada guru besar kita Almagfrullah Bapak Maulanasyeikh. Apa yang saya lihat kemarin dalam pawai, dan apa yang saya perhatikan hari ini tidak akan pernah terjadi kecuali atas izin Allah dan kecuali atas kebesaran dan kekeramatan dari guru besar kita Almagfrullah Bapak Maulanasyeikh TGKH Muhammad ZAM.

Saya teringat sejarah  Pathul Makkah yang terjadi pada tahun ke-8 H, pada saat itu Abu Sufyan sedang bersama Sayyidina Abbas ra. Ketika keduanya ini melihat banyak sekali orang-orang muslim yang datang untuk membuka kota Mekah. Sayyidina Abu Sufayan pun mengatakan kepada Sayyidina Abbas ra, “Saya melihat di sini banyak sekali golongan-golongan yang mendukung perjuangan ibnu Abi Kafsah”

Ibnu Kafsah ini adalah suami dari perempuan yang menyusui Baginda Rasulullah SAW. Ketika Abu Sufyan mengatakan itu maka terbukalah urusan. Sedangkan apa yang terjadi saat ini, ketika saya melihat kalian ini, bagaikan saya melihat orang-orang muslim yang datang untuk menyerbu kota Mekah.

Kemudian apa yang saya lihat selama saya berada di sini, saya catat, dengan membuat syair tentang bagaimana kekeramatan-kekeramatan Almagfurullah Bapak Maulanasyeikh, dan bagaimana keutamaan-keutamaan dari pimpinan kita, Pengurus Besar kita yaitu Ummuna Hj Siti Raehanun ZAM.
...................................
Wassalamuaikum Wr.Wb.

Lihat juga:
Keramat Almagfurullah Maulansyeikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid, Menjadi Imam di Alam Gaib
Comments