M. UZA'I: Orang Tua Sekarang, Kelihatannya Jauh Lebih Sayang Pada Ayamnya Ketimbang Anak Gadisnya

Abduh Sempana
Orang Tua Sekarang Kelihatannya Jauh Lebih Sayang Pada Ayamnya Ketimbang Anak Gadisnya

Malam tahun baru masehi adalah malam yang identik dengan pesta terompet, pesta kembang api, pesta dugem, lalu keluyuran, tidur tengah malam, lantas bangun kesiangan. 

Faktanya, hal tersebut bukan hanya dilakukan di kota-kota besar, tapi merambah ke pelosok-pelosok pedesaan. Pada malam pergantian tahun muda-mudi keluar malam berboncengan. Katanya ke taman, ke pantai, ke diskotik, lalu ke mana lagi. pokoknya mau-maunya. Itu lah pemuda zaman sekarang.

Baca Juga: Waktu adalah Segalanya, Segalanya adalah Waktu

Sehingga sebuah ungkapan yang sangat menohok dilontarkan oleh seorang teman dan disampaikan oleh seorang teman yang lain lewat akun facebooknya: “Orang tua sekarang kelihannya jauh lebih sayang pada ayamnya ketimbang anak gadisnya”

Berikut ini adalah cerita dari teman kami itu, yang menyaksikan keadaan malam tahun baru di perkampungan. Dan saya berikan tema: Orang Tua Sekarang Kelihannya Jauh Lebih Sayang Pada Ayamnya Ketimbang Anak Gadisnya

-------------------------------------------
Orang Tua Sekarang Kelihatannya Jauh Lebih Sayang Pada Ayamnya Ketimbang Anak Gadisnya

Sudah jam 1.00 dini hari. Malam Minggu ini bertepatan dengan tahun baru 2017. Malam minggu ini kebetulan jadwal kami ronda malam. 

Ada pemandangan yang sangat memperihatin kami lihat. Dari sekian sepeda motor yang melewati jalan desa kami, sebagian besar adalah pasangan muda mudi yang dapat dipastikan belum menikah. Dari mana dan anak siapa mereka? Kami tentunya tak tahu hal itu.

Yang menjadi pertanyaan besar kami tiba-tiba adalah, mengapa para orang tua bisa memberikan izin kepada anak gadisnya untuk keluar malam bersama pacarnya, hingga pulang sampai jam 2 dini hari? 

Seperti kata Pak M. Uza'i, "Orang tua sekarang kelihannya jauh lebih sayang pada ayamnya ketimbang anak gadisnya." 

Ayamnya jika belum pulang sampai menjelang magrib, para orang tua bela-belain mencarinya kemana-mana. Giliran anak gadisnya pulang larut malam, rasa risaunya hampir tak ada, mungkin dia merasa anak gadisnya sudah aman karna bersama pacarnya." 

Jika sudah seperti itu, siapa yang tidak akan berpikir yg tidak-tidak pada anak gadisnya yang dibawa oleh laki laki yang bukan muhrimnya. 

Indonesiaku, gimana nasibmu di 30 tahun mendatang dengan generasi hari ini???
-------------------------------------------

Itulah cerita atau ungkapan yang dilontarkan oleh teman kami di dasan Tumbu Desa Tumbuh Mulia, yaitu Pak Hipni lewat akun facebooknya.  Kebetulan beliau juga adalah ketua karang Taruna di Desa Tumbuhmulia.

Lihat juga:  Kebenaran dan Kebaikan itu Datangnya dari Tuhan, Sedangkan Keburukan dan Kesalahan Itu dari Sendiri

Lalu bagaiman seharusnya kita menyikapi malam tahun baru?

Malam tahun baru adalah malam pergantian tahun. Yang seharusnya disambut dengan dzikir dan doa. Dan  akan lebih baik bila pergantian tahun digunakan untuk introsfeksi. Mengingat-ingat kembali kesalahan di masa lalu. Sudahkan kita melakukan salat lima waktu dengan tepat. Sudahkah kita berbuat baik kepada sesama..

Sebab kita masih bisa menyaksikan pergantian tahun, yang maknanya usia kita dipanjangkan. Sehingga masih diberikan kesempatan untuk mengingat-Nya, lalu bertaubat kepada-Nya. Yang sesungguhnya adalah nikmat yang tiada terhingga

Namun, betapa banyak orang yang belum paham, batapa banyak pemuda yang belum mengerti, dan banyak pula mereka yang mengerti tapi tidak peduli dengan makna malam pergantian tahun ini.

Dalam pandangan Islam sendiri merayakan tahun baru Masehi itu hukumnya haram. Dengan alasan bahwa Perayaan Malam Tahun Baru Adalah Ibadah Orang Kafir. Juga dilihat dari sudut pandang asas manfaatnya tidak asa sama sekali, bahkan dipenuhi dengan dosa maksiat.

Tapi, juga ada yang membolehkan dengan alasan semua tergantung niatnya. Kalau diniatkan untuk beribadah atau ikut-ikutan orang kafir, maka hukumnya haram. Tetapi tidak diniatkan mengikuti ritual orang kafir, maka tidak ada larangannya.

Nah, sekiranya kita bisa menyimpulkan dua pendapat tadi. Maka, selamatlah kita di dunia yang fana ini. Wallahhu’alam bissawab.

Baca juga: Inilah Hukuman di Dunia Bagi Orang yang Berbuat Dosa (Maksiat) 
Comments